
Setiap orang memiliki pengalaman berbeda saat SADAR harus berubah menjadi lebih baik sesuai dengan kehendak NYA karena dengan SADAR di akhiratlah tempatnya kembali. Saat niat tersebut ada, maka Allah saat itu pula memperbaiki keadaanku. Karena hidayah itu harus dicari tidak akan pernah datang sendiri, sekali lagi HIDAYAH HARUS DICARI TIDAK PERNAH DATANG SENDIRI JIKA TIDAK PERNAH ADA KEINGINAN. Sesungguhnya Allah sering memberi kita petunjuk melalui hal-hal kecil disekitar kita, namun kita pun juga sering menolaknya, dan jangan sampai kita dikunci hatinya oleh Allah SWT seperti Allah menkunci hati Fir’aun dan orang-orang lainnya, saya pernah dikasih mimpi untuk membaca surat Yunus ayat 88, seperti berikut :

Musa berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan Kami — akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih”.
Bagaimana caranya saya mencari hidayah tersebut?
Pertama, saya selalu membuka hati dan pikiran terhadap ilmu apapun yang datangnya dari siapapun bahkan bagaimanapun bentuknya. Karena kalau kita detail dan peka maka kita akan sadar bahwa petunjuk itu kadang bentuknya sangat unik, entah melalui orang yang tidak kita kenal, entah melalui selebaran kertas, atau bahkan tulisan yang terdapat di mobil truck orang lewat.
Kedua, saya mencari ilmu tersebut dasar-dasarnya yaitu dari Al-Quran dan hadist serta lebih sering membaca dan mendengarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat. karena ilmu agama adalah ilmu sehari-hari yang kita laksanakan sehari-hari; seperti bagaimana cara berpakaian, cara makan-minum, cara bersahabat, cara menanggapi ketika dipuji, ketika difitnah, bagaimana menjadi istri dan suami yang soleh, apa itu durhaka kepada org tua, apa itu durhaka terhadap anak, dan lain sebagainya.
Ketiga, saya selalu merasa bersalah atas apa yang pernah saya lakukan dan berniat memperbaiki diri dari hari ke hari dan setiap hari roh ini “diberi makan” oleh ibadah juga termasuk berbincang dengan sahabat mengenai ilmu-ilmu kehidupan berdasarkan agama. dari situ alam akan menseleksi sendiri siapa sahabat terbaik kita.

Hari ini, aku menangis hati merasa teriris saat menonton tayangan TV One @maknaperistiwa bahwa proses berubah menjadi baik itu memang sakit, bahkan penghasilan bisa tiba-tiba berkurang, badan diberi sakit oleh Allah, semua terasa sakit dan sulit, namun sesungguhnya hal tersebut adalah untuk menyaring kotoran-kotoran dalam diri kita agar benar-benar murni, seperti EMAS ketika ingin emas yang murni dan ada kotoran didalam bongkahan emas tersebut maka kotoran tersebut harus diambil, maka dilebur dulu baru benar-benar tersaring mana yang emas murni.
Karena hal tersebut aku alami sendiri saat berproses, aku mengalami kesulitan secara materi, mobil ditabrak dengan kondisi keuangan yang lagi pas-pasan harus bayar sana sini yang sebetulnya tidak perlu tapi memang itu sama aja aku anggap membayar kuliah kehidupan. Lalu badan ku terasa sakit saat haid yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya, aku menangis sampai sulit tidur, badan meriang, dan disitulah aku yakin bahwa hanya Allah tempat ku berharap dan bersandar. Bahkan orang tua pun tak mampu menjadi penyandarku, karena dikala itu banyak sekali pengalaman spiritual yang sulit dijelaskan, hati ini begitu terguncang dan sangat peka.
Lalu aku berusaha untuk istiqomah dan tawakal kepada NYA tanpa alasan… RASA yang saat itu aku rasakan hanyalah RASA SYUKUR …. aku mengingat semua hal yang aku lalui dari balita penuh cinta, proses dimana saat SD aku sudah dituntut untuk dewasa sebelum waktunya karena perceraian orang tua yang tidak dewasa (mereka masih bertengkar terus saat itu), padahal aku tidak pernah mempermasalahkan perceraian mereka namun jangan bertengkar terus, hanya itu saja, lalu tidak jarang mereka melampiaskan kemarahan mereka pada ku sebagai anak tertua dan saat itu aku masih SD kelas 6, lalu aku mengingat saat aku dewasa dan aku bersyukur pernah melaui masa luar biasa tersebut dan aku menjadi beda dari kebanyakan teman-teman seusiaku, aku mengingat betapa banyak cinta yang aku terima dari sekitarku hanya karena niat tulus dan kepolosanku ingin banyak belajar. itulah ALLAH yang selalu memberikan lebih dari yang umatNYA berikan dan lakukan, saat itu aku masih belum mempunyai ilmu yang mumpuni namun nikmat Allah terasa luar biasa.
Maka……
saat itu 6 Juli 2015 adalah hari pertamaku berhijab tanpa aku sadari keeseokan harinya lalu lusanya aku tak mampu melepas hijabku. Air mata sering berlinang saat diawal karena perubahanku begitu cepat bagi mereka yang tidak mengenal dan mengerti prosesku. Namun aku tidak mendengarkan apa yang mereka katakan…
Hari ini, 2 Maret 2016 aku menulis ini bukan untuk membuat orang lain menilai saya baik tapi agar menjadi pelajaran agar jangan sampai seperti saya, karena saya merasa sangat telat sekali mengenal Allah… andai saja dari kecil aku sudah sadar apa itu berhijab, tindakan-tindakan apa saja yang Allah inginkan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari…. di usia 28 tahun dan pada tanggal 6 Juli 2015 adalah titik balik seorang Ayuningtyas Widari Ramdhaniar sebagai makhluk Allah yang kecil dan bukan siapa-siapa.
Bagi semua teman-teman yang takut untuk berhijrah, tenang kalian tidak sendiri… Allah selalu bersama kita… jika saya bisa maka saya yakin kalian lebih hebat dari saya…

Karena hijrah tak nunggu hidayah….
Hidayah itu sebenarnya selalu ada di HATI kita masing-masing, gak perlu jauh-jauh cari kemana-mana… karena sangat dekat tempatnya, yaitu di HATI kita….
“ketika cinta bertasbih kau akan merasakan kebahagiaan luar biasa, kerinduan luar biasa pada NYA”
Tyastar
Shining you always….
Like this:
Like Loading...
Leave a Reply