Interpersonal Skill di Tempat Kerja

Anda sadar gak, kalau hari-hari Anda lebih banyak Anda habiskan ditempat kerja. Baik itu yang kerjanya dilapangan maupun dalam ruangan. Kita sama ratakan saja jam kerja dari jam 9.00 wib sampai 18.00 wib ya, terus belum dipotong perjalanan berangkat dan pulang. Bagi yang bawa mobil perjalanan bisa 1 – 2 jam, belum bagi yang perempuan persiapannya juga 2 jam sebelum berangkat. Jadi, Anda bisa bayangin itu sudah saya lakukan sejak usia saya 19 tahun dan bener-bener kerja saat usia 21 tahun, kuliah sambil kerja. Saya bangun jam 3 pagi buat mandi pake keramas, hair dryer, catokan, make up (alakadarnya karena nanti akan dihapus lagi dan make up ulang dikantor), lalu jam 5.15 wib maksimal berangkat ikut ayah ke kantornya, sampai sana jam 5.50-06.00 lalu saya nyambung naik mayasari bakti ke Tendean atau turun di per-4an Kuningan, trus nyambung lagi deh dan turun di jembatan Wisma Bakrie 2 nyebrang naik jembatan KPK jalan kaki sampai ke Menara Imperium jam 6.30 pagi. Padahal masuk kerja disana jam 09.00 atau 10.00 hahahaha rajinnya diri saya sejak lahir kan… belum lagi pulangnya, jam pulang kantor jam 17.00 atau jam 18.00 perjalanan saya gak langsung pulang nih, saya harus menempuh kuliah S1 saya di Universitas Indonesia yang saat itu ambil jurusan Administrasi Negara dan masuk kuliah jam 19.00, segala moda transportasi saya coba, dari mulai naik busway, naik angkot, naik ojek, naik kereta, hahhaa seru banget loh pernah mengalami masa-masa perjuangan yang indah itu. Pulang kuliah jam 21.00 wib kalau ada tugas saya kerjain dulu sama temen-temen kurang lebih 1 jam, tapi gak jarang jam 23.00 pun saya baru pulang dari kampus, dan saya harus naik angkot 19 ke kampung rambutan, untungnya ada temen perempuan bareng naik angkot namanya Fida (btw, apa kabar ya dia). Jadi sampai rumah saya jam 23 atau 24.00 wib lalu bersih-bersih tidur jam 01.00 bangun langi jam 3 pagi. Bayangin itu setiap hari loh, ditambah sabtu saya kuliah dari pagi jam 08.00 sampai sore jam 15.00 baru keluar kampus. Alhasil hari minggu saya tidur gaya orang pingsan banget tuh.

Nah, hal itu kurang lebih berlaku pada Anda semua ditempat kerja Anda saat ini, apalagi mode transportasi saat ini sudah jauh lebih baik kan, gak seperti zaman saya dulu. Jadi pasti lebih efisien dan efektif, namun tetap saja waktu Anda menghabiskan waktu lebih banyak ditempat kerja. Seiring pengalaman saya selama 16 tahun didunia kerja, saya mau sharing sedikit lah apa saja sih interpersonal skill yang dibutuhkan ditempat kerja. Interpersonal skill adalah kemampuan untuk berkomunikasi, berinteraksi, membangun dan menjaga hubungan dengan orang lain dalam berbagai keadaan dan situasi. Nah bagaimana untuk menjalani hal tersebut didunia kerja.

1. INISIATIF

Inisiatif, inisiataif adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu tanpa diberitahukan lebih dulu. Inisiatif juga erat kaitannya dengan solusi, karena orang yang memiliki inisiatif selalu bisa menemukan solusi dari setiap masalah. Nah hal itulah bagi Karyawan atau Anda yang memilik inisiatif tinggi seringkali mendapatkan nilai yang lebih dimata atasannya. Karena orang yang berinisiatif menciptakan peluang bagi dirinya sendiri, dialah yang menjadi pemenangnya. Karena kita bukan robot yang sudah terprogram harus melakukan A B C D, sehingga berjalan bisa tanpa berpikir, kita adalah manusia yang berpikir sehingga bisa melakukan inisiatif baik yang berguna dan memberi nilai tambah tanpa menunggu perintah. Sehingga ketika ada yang membutuhkan bantuan, Anda bisa ikut membantu yang Anda bisa tanpa diminta, ketika ada yang salah Anda juga bisa berinisiatif mengingatkan orang tersebut agar menjadi lebih baik, dan jika Anda yang salah maka Anda bisa mengakui, meminta maaf, dan memperbaiki tanpa diminta.

2. MENGASAH EMPATI

Mengasah empati bisa dimulai dari munculnya memiliki inisiatif, karena biasanya orang yang tidak memiliki inisiatif, mereka cenderung tidak memiliki empati. Mulailah mengasah empati dengan membantu orang-orang dilingkungan tempat kerja Anda, misal Anda lihat ada orang yang bahkan berbeda divisi atau tidak kenal terlihat kerepotan membawa map, tas, barang dll sehingga kerepotan membuka lift, maka Anda yang tanpa diminta langsung tawarkan memencet lift dan saat didalam tanya mau ke lantai berapa? Atau bahkan menawarkan bantuan untuk membawanya agar bebannya lebih ringan. Orang yang seperti ini tentu saja akan lebih menonjol dimata atasannya, karena mempermudah urusan orang lain, sama saja mampu mempermudah pekerjaan.

3. KREATIF

Ketika Anda bisa berpikir hal yang berbeda dari sebelumnya yang belum pernah ada. Jadi gak harus melulu soal seni kok. Nah karena biasanya orang yang kreatif itu memiliki pemikiran yang terbuka (open minded), hingga mereka bisa dengan mudah beradaptasi dengan hal yang banyak. Nah kreatif juga berarti inovatif, membuat sesuatu bukan hanya baik saja namun juga berguna , dalam memecahkan suatu masalah misalnya pasti orang kreatif akan mencari cara yang berbeda untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda disaat cara yang sama kok tidak mempan nih. Nah kreatif itu gak hanya soal pemikiran Anda yang kreatif sekedar ucapan dan angan-angan yah, namun yang terpenting kreatif itu harus bisa dieksekusi.

4. ACTIVE LISTENING

Mendengarkan dengan aktif (fokus) memberikan attention yang full terhadap orang yang sedang memberikan pesan/bicara, jadi benar-benar mendengarkan apa yang orang lagi sampaikan jangan judges dulu atau prasangka dulu. Jadi saat orang lain atau teman kita bicara jangan liat handphone, lihat jam atau apapun karena jadi tidak fokus.

5. ASSERTIVE COMMUNICATION

Sikap assertive adalah suatu bentuk keterampilan komunikasi yang penting. Memiliki kemampuan assertive berarti bisa mengutarakan opini secara efektif dan mempertahankan perspektif pribadi, dengan tetap menghargai hak dan keyakinan orang lain yang berbeda. Menjadi seseorang yang berperilaku assertive bisa meningkatkan rasa percaya diri, sehingga Anda pun dihormati orang-orang sekitar. Hal ini penting dalam mengelola stres, terutama ketika menghadapi negosiasi alot. Nah, Anda coba Anda memposisikan diri Anda pada diri orang pembicara / pengirim pesan tersebut. Memberi saran boleh, tapi jangan belum-belum udah menyalahkan orang lain atau memasukan kesimpulan. Karena bisa jadi problemnya adalah diri kita sendiri. Jangan sampai ngedumelnya di belakang. Jadi cobalah belajar agar jadi seseorang yang memiliki jiwa assertive. Kita belajar untuk menggali dari orang yang kita ajak bicara, misalnya gini “Jadi gmn… oh gitu ya… trus apa lagi? Oh oke… bisa juga tuh” … nah jadi kita ga melulu mendikte tapi memberikan motivasi.

6. SUPPORTIVE

Sikap untuk bisa memberikan semangat dan dukungan apapun keadaannya. Karena setiap atasan akan lebih suka melihat kondisi Anda dapat memberikan support kepada sesama rekan kerjamu atau orang lain yang berbeda divisi atau atasanmu. Karena hal yang mudah untuk memberikan support saat keadaan baik-baik saja, nah apakah kamu tetap akan memberikan supportmu saat keadaan kantor sedang tidak baik-baik saja? Ketika ada rekan kerja yang bermasalah, apakah Anda akan mendukungnya atau malah justru Anda menyalahkannya? Ketika perusahaan mungkin sedang goyang apakah Anda akan hengkang begitu saja atau sama-sama berjuang sampai menang? Ini bukan hanya sekedar mengerti, tetapi juga merasa memiliki.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a website or blog at WordPress.com

Up ↑

%d bloggers like this: